Lembaga Penelitian
Dibuat: 2009-05-26 , dengan 1 file(s).
Keywords: PANAS BUMI, ENERGI, RESERVOIR
Subject: PANAS BUMI
Call Number: 333.88 Suh a c.1
KESIMPULAN
Kesimpulan dalam penelitian ini dapat diambil dari basil interpretitis Geologi, analisis
geokimia, hasil pengolahan data magnetik, Analisis mineral, Analisis geokimia,
tekanan dan suhu, geolistrik, analisis pH air reservoir dan karakteristik reservoir, basil
tahun pertama, dan basil tahun kedua meliputi pengolahan dan interpretasi gaya berat
fluid inclusion dan analisis entalpi.
Berdasarkan analisis fluid inclusion fluid inclusion, Temperature-temperatur
Homogenisasi berkisar antara 245 s.d. 250 °C, menunjukkan bahwa suhu saat
cairan terjebak dalam batuan adalah berkisar antara 245 s.d. 250 °C, yang berarti
reservoir saat cairan dalam reservoir tersebut memiliki suhu antara 245 s.d. 250 °C.
Berdasarkan tabel analisis entalpi maka sistem uap bisa jadi memiliki entalpi yang
sama dengan sistem cair yaitu pada suhu dan tekanan 374,15 °C dan 221,2 bar dengan
besar kandungan entalpi 2084 kJ/kg (Tabel 5). Namun, reservoir panasbumi umumnya
berada pada kisaran kedalaman 500 s.d. 2500 m di bawah permukaan. Sehingga basil
perhitungan entalpi menunjukkan perbedaan kandungan entalpi yang sangat tinggi
antara reservoir dominasi air dan dominasi uap. Perbandingan entalpi uap : air dalam
reservoir panasbumi umumnya berkisar 450:2500 atau 1:5. Oleh karena itu
kesimpulan kesimpulan akhir reservoir uap murni merupakan sistem panasbumi yang
memiliki entalpi paling tinggi.
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
sumber : http://digilib.unila.ac.id/go.php?id=laptunilapp-gdl-res-2009-suharnophd-1658 |